Rabu, 02 November 2011

EVALUASI PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Komponen evaluasi sangat penting artinya untuk menilai apakah perencanaan dan proses pembelajaran berjalan secara optimal. Hasil evaluasi dapat memberi petunjuk kepada kita apakah sasaran yang ingin dituju dapat tercapai atau tidak. Dengan demikian dapatlah diperoleh umpan balik mengenai proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Umpan balik digunakan sebagai dasar perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Mengevaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen, baik tujuan, materi, metode, maupun proses evaluasi itu sendiri.

Evaluasi terhadap tujuan berkaitan dengan kelayakannya sebagai sasaran maupun arah yang hendak dituju. Karena tujuan mempunyai landasan, patut dipertanyakan, apakah dalam menentukan tujuan digunakan landasan yang kokoh. Tujuan itu juga merupakan harapan dan keinginan, patut pula dipertanyakan dalam hal ini, apakah filosofi yang dijadikan sebagai landasan, apakah keinginan bersumber dari harapan masyarakat (restrictions) atau hanya merupakan rancangan pembelajaran saja. Apakah harapan itu bisa dicapai, atau hanya sekedar harapan yang muluk-muluk dan indah dalam pendengaran saja. Hambatan apa saja yang sekiranya muncul dalam mencapai tujuan tersebut.

Sebagaimana dengan tujuan, jenis pengalaman belajar yang dijadikan materi perencanaan pembelajaran pun perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi itu tentunya didasarkan kepada kesesuaian materi pembelajaran dengan landasan psikologi baik belajar maupun perkembangan individu. Materi pembelajaran yang tidak sesuai dengan tujuan tidak dapat diharapkan memberi bekal pengalaman belajar yang berarti sebagaimana diharapkan oleh pembuat tujuan. Demikian halnya ketidaksesuaian dengan prinsip psikologi, menyebabkan tidak dapat terjadi perubahan perilaku yang optimal.

Proses pembelajaran tergantung pada metode yang digunakan dalam pembelajaran itu sendiri. Di sini, pertanyaan utama perlu digunakan, yaitu mengenai konsep pendidikan itu sendiri. Apakah pendidikan hanya berfungsi mewariskan kebudayaan, mentransformasi kebudayaan, atau perkembangan individu. Ini akan mewarnai bentuk penyelenggaraan pendidikan dalam mencapai tujuan. Evaluasi dalam hal ini dilakukan dengan maksud mengetahui sampai sejauh mana proses dapat memberikan hasil berupa perubahan perilaku secara optimal.

Mengenai evaluasi itu sendiri, kita dapat melakukan evaluasi terhadap prosedur, teknik, serta materi permbelajaran yang dievaluasi. Karena ketiga hal itu mewarnai hasil evaluasi yang diakukan, baik mengenai validitas (kesahihan), reliabilitas (keterandalan), signifikansi, maupun obyektifitas. Di samping itu, oleh karena dampak pendidikan bukan hanya dirasakan oleh peserta didik, atau sekolah semata-mata, maka evaluasi sepatunya bukan hanya dilakukan oleh sekolah, tetapi juga oleh para pemakai lulusan.

Apabila kita mengkaji makna dari uraian di atas, ternyata evaluasi perencanaan pembelajaran harus dilakukan secara komprehensif. Oleh karena perencanaan pembelajaran merupakan kesatuan yang terdiri dari berbagai komponen di mana antara satu komponen dengan komponen yang lain saling berhubungan dan berinteraksi, maka dari itu tidak dapat dilakukan evaluasi terhadap satu bagian saja. Hasil interaksi antarkomponen dalam perencanaan pembelajaran akan tampak pada terjadinya perubahan tingkah laku pada diri peserta didik. Berangkat dari hal tersebut, sasaran evaluasi dapat dibedakan menjadi 2 hal, yaitu: (1) evaluasi terhadap proses dari perencanaan pembelajaran, (2) evaluasi terhadap hasil dari perencanaan pembelajaran.

Kedua macam evaluasi tersebut sangatlah penting dalam rangka selalu melakukan peninjauan kembali (revisi) terhadap efektivitas perencanaan pembelajaran sehingga mencapai hasil yang optimal. Evaluasi proses bertujuan menilai sampai sejauh mana perencanaan pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Evaluasi proses menilai apakah proses itu berjalan optimal sehingga memungkinkan tercapainya tujuan. Evaluasi proses dalam pelaksanaan, lebih cenderung dilakukan menggunakan prinsip-prinsip penelitian (research). Jenis penelitian yang dapat diterapkan di sini terutama adalah penelitian tindakan (action research) dan penelitian evaluasi (evaluation research). Biasanya penelitian dilakukan oleh para ahli untuk mencari umpan balik dari suatu proses perencanaan pembelajaran. Sedangkan yang berhubungan dengan tugas guru rutin dapat dilakukan evaluasi hasil yang juga dapat dijadikan umpan balik.


Sumber:
Lukmanul Hakiim. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

0 komentar:

Posting Komentar